Kamis, 29 September 2022

Contoh Daftar Riwayat Hidup Untuk Calon Anggota Panwaslu Kecamatan Terbaru

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

CALON ANGGOTA PANWASLU KECAMATAN DAERAH SENDIRI


  1. Nama                :

  2. Jenis Kelamin            :

  3. Pekerjaan / Jbatan       :

  4. Agama                 :

  5. Alamat                :

  6. No. Telepon/WA        :

  7. Email                :

  8. Status perkawinan        :

: ( Nama Isteri/Suami)

10. Riwayat Pendidikan       

: a.

                    : b.

                    : c.

                    : d.

11. Pengalaman Pekerjaan   

: a.

                    : b.

12. Pengalaman Kepemiluan   

: a.

13. Pengalaman Organisasi   

: a.

                   

14. Penghargaan yang pernah diperoleh terkait kepemiluan ( jika ada & disertai fotocopy bertibukti           

: a.

15. Karya tulis terkait dengan kepemiluan ( jika ada & disertai fotocopy bukti – bukti )    

: a.


Daftar Riwayat hidup ini dibuat dengan sebenarnya untuk digunakan sebagai bukti pemenuhan syarat calon Anggota Panwaslu Kecamatan Anda Masing - Masing






                                    22 Sepetember 2022

                                     Yang membuat pernyataan





                                          Feri Hasrijal





Judul Film Aksi Terbaik 2022


1. Uncharted
Nathan Drake direkrut oleh pemburu harta karun berpengalaman Victor Sullivan (Sully) untuk mengembalikan kekayaan yang dikumpulkan oleh Ferdinand Magellan dan hilang 500 tahun yang lalu oleh House of Moncada.


2. The Adam Project
The Adam Project adalah film petualangan fiksi ilmiah Amerika Serikat tahun 2022. Film ini diproduksi bersama oleh Skydance Media, Maximum Effort dan 21 Laps Entertainment, disutradarai oleh Shawn Levy dari skenario yang ditulis oleh Jonathan Tropper, T.S. Nowlin, Jennifer Flackett dan Mark Levin.


3. Top Gun Maverik
Lebih dari 30 tahun mengabdi sebagai salah satu penerbang Angkatan Laut terbaik, Pete “Maverick” Mitchell berada dalam posisi dambaannya, melakukan aksi-aksi mendobrak sebagai pilot uji nan pemberani, dan menampik setiap kesempatan naik pangkat karena akan membuatnya tak bisa menerbangkan pesawatnya.


4. Thor Love and Thunder
"Thor: Love and Thunder"menceritakan Thor dalam sebuah perjalanan yang belum pernah ia jalani – pencariankedamaian batin. Namun, masa pensiunnya terganggu oleh seorang pembunuh galaksi yang dikenal sebagai Gorr sang Dewa Jagal , yang ingin memusnahkan para dewa.


5. Carter
Carter adalah film televisi streaming yang disutradarai oleh Jung Byung-gil, dibintangi oleh Joo Won dalam peran judul dengan Lee Sung-jae, Jeong So-ri dan Kim Bo-min. Film ini berkisah tentang seorang agen yang menderita kehilangan ingatan yang dilemparkan ke tengah misi misterius.




Benang Tipis Sepi Atau Sendiri Dalam Perspektif Psikologis

Mengenal diri sendiri tumbuh dari memiliki rasa percaya diri apa pun. Dalam kehidupan manusia, kesadaran diri sangat diperlukan. Manifestasi tunggal dari kebutuhan untuk terus menekan emosi adalah kesadaran diri. Untuk memahami diri sendiri, seseorang harus memiliki pengetahuan tentang apa yang dia lakukan, apa yang mereka pikirkan, apa yang mereka katakan, apa yang mereka lakukan (Hawkin, 2017). Dalam artikel ini, frasa pertama adalah "rasakan apa yang Anda rasakan", yang jika digunakan secara informal, berarti mengalami apa yang Anda alami. Mengingat bahwa orang sering salah dan gagal memahami apa yang dikatakan sebagai akibat dari keributan atau ancaman lain dari orang-orang terdekat, penting untuk memahami apa yang dikatakan. 

Paradigma Sepi atau Sendiri?

Emosi apa pun yang sedang diungkapkan, termasuk senang, sedih, kecewa, takut, gembira, kecewa, terkejut, dan emosi lainnya, adalah sesuatu yang harus dipertimbangkan dengan cermat sebelum diungkapkan. Karena jika kita semua mampu mencapainya, kita semua akan menjadi manusia yang sehat terutama dalam kesejahteraan psikologi. Coba bayangkan jika ada orang yang tidak bisa merasakan sedih setelah ada anggota keluarga yang meninggal dunia, atau dengan contoh lain tidak bisa merasakan rasa senang setelah mendapatkan hadiah, sukses dalam pencapaian profesi, di terima jadi mantu, bahkan sampai di terima perempuan idaman, apakah orang tersebut wajar? Dan jika seseorang mengungkapkan kesedihan, kegembiraan, atau emosi lain,kepada teman, keluarga dll. bukankah itu normal dan benar? 

Emosi manusia juga dapat dibagi menjadi dua atau lebih jenis campuran untuk menghasilkan emosi baru atau tingkat keluasan yang berbeda. Reaksi emosional manusia yang paling mendasar adalah merasa sepi. Istilah "sepi" mengacu pada reaksi  seseorang mengalami kurangnya koneksi dengan orang-orang di lingkungan atau lingkaran sekitarnya, meskipun beberapa orang lain menggap sepi sebagai ketidakramaian, keheningan dan sebagainya yang menunjukkan arah “moment dan tempat”, sementara "sendiri" mengacu pada keadaan di mana orang itu sendirian dan tidak terhubung dengan orang lain. Dari penjelasan di atas maka hal yang menjadi benang tipisnya antara sepi atau sendiri terletak pada “kurangnya koneksi” dengan orang-orang di lingkungan atau dilingkaran sekitarnya atau “tidak terhubung” dengan orang-orang di lingkungan atau dilingkaran sekitarnya.

Apakah Merasa Sepi atau Sendiri Buruk?

Secara objektif, orang yang bersangkutan tidak sedang berbicara dengan orang lain. Mengapa orang tersebut berkata, "Saya merasa kesepian seolah-olah ada sesuatu yang negatif," lalu? Akibatnya, sepi adalah satu-satunya emosi yang sulit dialami manusia karena memerlukan cadangan emosi yang tidak terlalu tinggi, baik secara kuantitas maupun kualitas. Tetapi jika situasi ini terus berlanjut dan mengganggu kemampuan seseorang untuk berfungsi secara normal, hal itu dapat merugikan kesehatan mental mereka (Winch, 2013). Oleh karena itu, penting untuk menangani ketidaknyamanan terkait sepi untuk mencegahnya memburuk dan berubah menjadi kronis kesepian.

Upaya Pencegahan Dampak Dari Merasa kesepian

Ada beberapa nasihat untuk membantu mereka yang merasa sepi agar tidak menjadi larut-larut. Untuk memulainya, terkadang perlu untuk mengakui persepsi negatif tentang diri sendiri yang menghalangi seseorang untuk berkomunikasi dengan orang lain. Misalnya, akibat persepsi diri saya yang negatif, “saya tidak pintar berkomunikasi dan tidak mampu membangun hubungan emosional dengan orang lain”. Pertimbangkan untuk mengevaluasi pertanyaan penilaian diri, "Apakah kita benar-benar sendirian atau semua orang yang tidak pintar berkomunikasi atau tidak mampu membangun hubungan emosional tanpa teman?" Apakah itu benar sepanjang waktu? 

Perbaiki kemungkinan prasangka buruk yang berkaitan dengan kelompok tertenut, seperti "orang-orang pintar itu tidak mau berteman dengan orang yang bodo", dan rumuskan pertanyaan yang berlawanan, "Apakah orang-orang pintar memang benar tidak mau berteman dengan orang yang bodoh? Prasangka ini tidak selalu jelas dan membutuhkan konfirmasi dengan bukti yang objektif.

Selanjutnya seseorang harus belajar melihat sesuatu dari sudut pandang orang lain atau dari kelompok yang berbeda. Penting bagi kita untuk belajar bagaimana mengembangkan pemikiran yang objektif dan menghindari sikap pesimis yang berlebihan. Karena keteraturan orang mengalami kesepian, yang terus-menerus negatif dan merusak diri mereka sendiri. Akibatnya, orang tersebut menjadi lebih jauh secara emosional dari orang lain dan tampaknya semakin jarang kesepian seiring berjalannya waktu. Kemudian, Anda harus menawarkan diri untuk mengekspresikan antusiasme Anda ketika berpartisipasi dalam kegiatan kelompok, proyek sosial, atau usaha kooperatif. Karena ikat emosional dapat berkembang setiap kali ada konflik antara satu orang dengan orang lain (Winch, 2013). 

Sebagai catatan untuk pribadi kita, watak yang sehat dapat membawa kepada kehidupan yang lebih memuaskan, seperti halnya watak yang kronis dapat menyebabkan berbagai efek buruk termasuk depresi, bunuh diri, gangguan tidur, dan perilaku-perilaku lain yang mendasari masalah lain (Cacioppo & Patrick, 2008). Karena itu, sangat penting untuk mengembangkan dan memelihara ikatan emosional dengan teman dekat dan anggota keluarga serta mereka yang tinggal di dekatnya. Orang terdekat bisa apa saja, seperti anggota kelompok, tetangga, rekan kerja, teman sekolah, atau guru yang ada. Mereka juga bisa menjadi calon potensial untuk menjadi guru kita. Jika Anda belum memilikinya, Anda harus bergabung dengan grup sosial dan memberanikan untuk memperkenalkan diri. Kita juga dapat melakukannya dengan berpartisipasi dalam acara-acara seperti pesta ulang tahun teman, pesta pernikahan kerabat, atau pertemuan sosial lainnya. Akibatnya manusia dimaknai sebagai makhluk yang membutuhkan orang lain selama hakikat aslinya.

Referensi

Cacioppo, J. T., & Patrick, W. (2008). More praise for Loneliness. Norton paperback.

Hawkins, Kevin. (2017). Mindful Teacher, Mindful School: Improving Wellbeing in Teaching and Learning. Sage Publication

Winch, G. (2013). Emotional First Aid: Practical Strategies for Treating Failure, Rejection, Guilt and other Everyday Psychological Injures. (First). Exisle Publishing.

Penulis : Dhya Ulhaqqi


Rabu, 28 September 2022

Lirik Lagu Teurimong Geunaseh Cinta - Rial & Uca

loen karang saboh lagu 
keu gata ulon suson 
sya'e cinta lon peu-alon 
ngon nada bahagia 

seubago tanda cinta 
seubago tanda sayang 
loen brie saboh ucapan 
teurimong gaseh keu gata 
sipeunoh hate ulon keu gata

REFF 
teurimong geunaseh cinta 
teurimong geunaseh sayang 
ta teurimong lon seubago 
peundampeng hudep gata 

teurimong geunaseh cinta 
teurimong geunaseh sayang 
gata keu judoe badan 
beusajan sampoe an tuha

Intro

loen karang saboh lagu 
keu gata ulon suson 
sya'e cinta lon peu-alon 
ngon nada bahagia 

seubago tanda cinta 
seubago tanda sayang 
lon brie saboh ucapan 
teurimong gaseh keu gata 
sipeunoh hate ulon keu gata

REFF 
teurimong geunaseh cinta 
teurimong geunaseh sayang 
ta teurimong lon seubago 
peundampeng hudep gata 

teurimong geunaseh cinta 
teurimong geunaseh sayang 
gata keu judoe badan 
beusajan sampoe an tuha

REFF
(teurimong geunaseh cinta) 
(teurimong geunaseh sayang) 
(ta teurimong lon seubago) 
(peundampeng hudep kanda)

teurimong geunaseh cinta 
teurimong geunaseh sayang 
ta teurimong lon seubago 
peundampeng hudep gata 

teurimong geunaseh cinta 
teurimong geunaseh sayang 
gata keu judoe badan 
beusajan sampoe an tuha
 
gata keu judoe badan 
beusajan sampoe an tuha
gata keu judoe badan
beusajan sampoe an tuha


Perspektif Psikologi : Kekuatan Media Publik Menjadi Badai di Institusi POLRI

Menurut KBBI, “badai” dapat di artikan sebagai angin kencang yang di sertai cuaca buruk. Dalam intepretasinya pada kasus kematian brigadir J (inisial) menjadi musibah terhadap citra dan kepercayaan publik terhadap intitusi ini sehingga banyak menyita perhatian publik, bahkan sugeng agus sentosa (IPC) mengatakan ini merupakan special case saat di wawancarai oleh tim narasi newsroom pada tanggal 12 Agustus 2022. Pada kasus ini banyak terjadi kesenjangan informasi mengenai motiv pembunuhan hingga penyalahgunaan wewenang 

Dari kesenjangan informasi tersebut dominannya masyarakat Indonesia memahami bahwa sebetulnya ini merupakan bagian dari rangkaian kecurangan, tipuan, atau “pembodohan publik” yang dilakukan oleh pihak terkait untuk menutupi arah hukum yang semestinya. Terkait kasus ini dalam konsentrasi psikologi hal ini di sebut fraud atau dengan kata lain dapat diartikan sebagai upaya penipuan atau kecurangan dan menyebabkan kerugian materil maupun imateril yang sangat besar di institusi manapun (Wilhelm, 2004; Kayo, 2013; Wind, 2014).

Selain itu Wilhelm (2004) mengatakan bahwa perilaku fraud ini tidak hanya di lakukan oleh individu yang terdesak secara sosial-ekonomi, bahkan sampai kepada mereka yang memiliki status sosial, jabatan, keahlian dan kekuasaan. Adapun Wind (2014) mengatakan bahwa orang-orang yang berada di jalur selain sosial-ekonomi yang sudah di uraikan di atas merupakan pelaku fraud (fraudsters) ter-ekstrim di mana dirinya berpotensi “mengakali” sistem hingga menguntungkan dirinya atau kelompoknya dan setelah itu melakukan undoing atau “penebusan dosa” dengan cara memberikan hadiah kepada individu tertentu, penjamuan yang berlebihan hingga bersedekah dengan kaum dhuafa sebagai hasil image sosial terselamatkan.

Samboisme Bagian Dari Fraudsters?

Terkait dengan teoritis di atas penulis menyimpulkan bahwa, tersangka bintang dua FS (inisial) terindikasi adanya unsur fraudsters yang mana ia menjadikan kekuasaannya sebagai jalan untuk melakukan bentuk tindakan yang melanggar Undang-Undang dan Kode Etik Kepolisian seperti halnya informasi di media cetak, radio atau sosial media yang sudah beredar. Argumen ini di perkuat dari terbukanya jaringan FS dar 31 tersangka personil Polri lainnya yang membantu FS untuk menciptakan kebohongan dan melancarkan kecurang, hal ini juga di perkuat dari dibubarkannya SATGASUS Merah Putih oleh Kapolri Listyo Sigit Prabowo yang terindikasi bagian dari jaringan FS. Selain itu setelah pasca pembunuhan, individu yang berada di bawah kontroling FS, jika melakukan kebohongan yang terstruktur ini akan di berikan uang tunai dalam bentuk dolar, ini merupakan prilaku undoing atau “penebusan dosa” dari apa yang telah di lakukan.

Perkembangan kasus ini yang saat ini semakin terbuka tidak terlepas dari jebakan psikologis yang di lakukan oleh Kamaruddin Simanjuntak dan Tim sebagai pengacara Brigadir J yang menggunakan kekuatan media publik untuk melancarkan jebakan tersebut. Hal ini terlihat dari pernyataan Kamaruddin Simanjuntak yang berlawan dari konferensi pers dan setiap pernyataan tersebut di nyatakan ke media pasti setelah konferensi pers SATGASUS Merah Putih di terbitkan, sehingga menimbulkan kesenjangan fakta yang mengakibatkan tim SATGASUS Merah Putih ini mengganti skenarionya berdasarkan temuan fakta dari Kamaruddin Simanjuntak.

Dilema Elit di Sasar Media Publik

Melalui media massa, bangsa ini cenderung selalu dipertontonkan  permainan drama panggung elit yang selalu menjadi kamuflase, hal tersebut terjadi karena media Massa dengan pemberitaannya diyakini oleh banyak orang (termasuk banyak Pembuat keputusan) sebagai sumber Informasi yang dapat dipercaya (Severin, 2007: 266).

Media Publik mungkin tidak selalu sukses dalam mengajak khalayak untuk berpikir apa (what to think), tetapi media publik selalu sukses dalam mengajak masyarakat untuk berpikir tentang apa (what to think about). Dalam hal ini pola psikologis masyarakat indonesia mulai melihat kasus FS ini sebagai ketidakpastian institusi polri dalam menangani masalah. Bukan hanya itu, bahkan masalah yang terjadi, publik berasumsi bersumber dari institusi itu sendiri. Sebagai contoh terbongkarnya pembunuhan brigadir J tentu banyak pertanyaan yang harus di jawab institusi tersebut, apa yang menjadi motiv secara psikologis terjadinya pembunuhan tersebut, bagaiman bisa dari beberapa kasus yang di tangani cctv bisa tidak terdeteksi, bagaimana sambo memainkan peran fraud kepada jaringannya, ini merupakan pertanyaan yang mendasar, akan tetapi jika di kaitkan dengan kasus yang pernah di tangani FS, apakah benar di tangani secara profesional?. 

Kita tahu bahwa polisi sangat di butuhkan di negara Republik Indonesia ini, akan tetapi publik sangat tidak ingin institusi ini menjadi kotor oleh Individu yang tidak profesional, serakah, dan di pimpin oleh individu yang tidak mencintai Republik ini. Jika kita berpikir lebih jauh secara organisasi, masyarakat bisa saja memberikan pemikirannya tentang apa saja yang menjadi penyebab institusi ini menjadi kotor? Apakah pihak Sumber Daya Manusia (SDM) Polri tidak berperan secara moral dan profesional? Bagaiman kesalahan ini terjadi dari kesalahan konsep untuk merekrut personil yang berkualitas? Apakah yang menjadi budaya kerja polri yang keliru?

Dari pertanyaan di atas, media publik sangat mampu untuk membuka dan mendorong parah tokoh RI untuk merekontruksi fungsi Polri sesuai Undang-Undang yang tersusun dengan semestinya.

Penulis : Dhya Ulhaqqi






Selasa, 27 September 2022

Politik Milenial di Tengah Demokrasi Prosedural

Pemberdayaan generasi baru atau yang di sebut dengan milenial di era moderen dan materialis saat ini banyak perubahan serta perkembangan dari setiap dimensi keilmuan, baik dari aspek politik, perkembangan sosial, budaya ekonomi, ketatanegaraan, sampai pada psychological politic. Setiap individu tidak terlepas dari perubahan dan perkembangan yang ada di semua dimensi keilmuan. Dari perubahan dan perkembangan ini akan menghasilkan yang positif hingga pergeseran yang negatif, akan tetapi dari dimensi keilmuan tersebut akan sangat dimungkinkan saling terkait satu sama lain.

Pada artikel ini, penulis akan mengulas peran dan tantangan milenial dalam bingkai politik yang sangat berhubungan dengan demokrasi prosedural dengan dimensi psikologi politik, yang menggunakan metode thematic analysis guna meningkatkan sumber daya manusia milenial terhadap pencapaian cita-cita indonesia semakin maju dan berkembangan dalam berbangsa dan bernegara yang mana secara teoritis merujuk kepada penelitian MaƂgorzata Zachara (2020). Oleh karena itu, kajian perilaku politik kaum milenial ini untuk melacak temuan perubahan cara berpikir mereka tentang politik dan kemampuan mereka untuk menerapkan ide-ide baru ke dalam praktek sosial yang mungkin muncul dari peran kepemimpinan mereka  dalam masyarakat. generasi milenial dipandang sebagai agen yang tindakannya berkontribusi pada perubahan sosial.

Pembahasan

Di Indonesia menganut konsep pemerintahan sistem demokrasi yang mana  dominannya masyarakat Indonesia mempercayai bahwa demokrasi didefinisikan “dari rakyat, oleh rakyat, untuk rakyat”. Hal ini hampir sama dengan pernyataan David Held dalam karyanya Models of Democracy yang ia definisikan sebagai “suatu bentuk pemerintahan yang merupakan refleksi dari pertentangan monarki dan aristokrasi, artinya rakyatlah yang memerintah”. 

Beranjak dari sistem demokrasi dalam prosesnya munculah ideologi pancasila, yang mana ideologi dalam ilmu psikologi di pahami sebagai sesuatu yang bersumber secara internal terpadu, yang ada pada diri seseorang dan berkaitan dengan keyakinan, nilai, dan pilihan seseorang ketika hidup dalam masyarakat untuk berorganisasi (Houghton, 2009)

Menurut Stone dkk., (2014) ideologi secara esensi dalam perspektif psikologi merupakan dua dimensi yang dimiliki oleh individu yaitu

  1. Ideologi merupakan sarana untuk meligitimasi dan mengakui versus menolak dan melawan terhadap adanya perubahan.

  2. Ideologi juga bisa menerima versus menolak terhadap ketidakadilan 

Dengan demikian, ideologi sebagaimana di indonesia adalah pancasila merupakan ideologi bangsa yang tidak terlepas dari keterkaitannya dengan demokrasi prosedural. Demokrasi perwakilan merupakan sebuah tawaran untuk menjawab konsep prosedural guna mewujudkan demokrasi, paling tidak terdapat tiga argumentasi mengapa sistem perwakilan itu muncul:

  1. Skala kepadatan nasional

  2. Kompleksitas permasalahan yang membuat tidak semua orang memadahi dan mengakses informasi.

  3. Kebutuhan mengambil tindakan cepat pada situasi tertentu. misalkan situasi darurat perang dan sebagainya.

 Hal ini di perkuat oleh pendapat Hanna Finkel Pitkin bahwa konsep perwakilan dalam artian seseorang yang di percayai dalam masyarakat mewakili masyarakat lain dalam kegiatan proses kewarganegaraan yang pada hakikatnya adalah istilah moderen 

Peran Politik Milenial di Tengah Demokrasi Prosedural

Politik merupakan ruang acuan alami dalam analisis perebutan kekuasaan karena  mencakup agensi, struktur, dan kepemimpinan sebagai komponen terpenting dari proses perubahan sosial. Mereka yang lahir antara tahun 1980 dan 2000 dan merupakan generasi pertama yang tumbuh dewasa di era milenium. Pada tahun 2021 di kutip dari Badan Pusat Statistik, Indonesia memiliki generasi milenial sebanyak 69.38 juta atau 25,87%. Di dalam prosesnya generasi milenial sedang dibentuk oleh  revolusi teknologi, yang juga membentuk kembali arena politik. 

Menurut Castell (1998) milenial telah dibentuk oleh kekuatan yang memberikan perubahan sosial paling radikal dalam sejarah digital/teknis. Revolusi profil generasi milenial dibangun di sekitar dua jalur narasi utama. Satu berkonsentrasi pada faktor eksternal yang membentuk pandangan dunia dan perilaku mereka, yang lain pada itu psikologis fitur ciri untuk itu perwakilan dari ini kelompok.

    Dari penjelasan di atas, jika merujuk pada argumentasi Castell maka aspek psikologis sangat berkaitan dengan demokrasi prosedural yang menekan pada konsep prosedural guna mewujudkan demokrasi. 

Milenial secara alami sebaiknya menjadi pengaturan terhadap kebijakan, kepeloporan baru, mengendalikan anggaran dan menentukan  kultural trend, tetapi mereka tidak bisa melakukan hal tersebut secara efektif jika berada di luar institusi dari kekuasaan.

Tantangan dan Pemberdayaan Milenial 

Pemberdayaan milenial dianalisis dalam konteks dinamika kekuasaan yang memungkinkan dan mengkatalisasi aksi sosial yang efektif untuk kebaikan dan keadilan publik. Memahami struktur kekuasaan di mana milenial beroperasi sangat penting untuk membuka potensi gaya politik mereka dan membawa potensi nasional transformatif mereka ke dunia luar

Pemberdayaan milenial dalam perspektif psikologis di mana individu menjadi di berdaya, salah satunya individu diberdayakan oleh hasil pengalaman pemberdayaan mereka di arena sosial, berupaya untuk mengakses sumber daya dan beberapa pemahaman tentang lingkungan sosial dan politik dan ini bagian penting dari konstruksi politik. Menerapkan kerangka umum ini ke tingkat analisis organisasi (dalam hal ini adalah kaolisi partai) menunjukkan bahwa pemberdayaan melibatkan proses dan struktur organisasi yang meningkatkan partisipasi anggota dan meningkatkan pencapaian tujuan organisasi” (Perkins dan Zimmerman, 1995). 

Dalam pemberdayaan milenial yang di maksud Perkins dan Zimmerman (1995). menekankan konsep intrapersonal (emosional), relasional dan interaktif

  1. Intrapersonal (emosional) relasional,  konsep ini guna mengungkapkan citra diri dan kontrol yang dirasakan generasi milenial, dengan ini menumbuhkan rasa empati dari sosial politik

  2. Interaksional (kognitif), konsep ini salah satu upaya membentuk pemahaman masyarakat terhadap generasi ini dengan di hadapkan masalah sosial politik terkait. Bagian ini mengacu pada kebutuhan atau kemampuan untuk menganalisis secara kritis lingkungan sosial seseorang untuk mendapatkan kontrol yang lebih besar terhadapnya

  3. Perilaku interaksi, menggambarkan kemampuan untuk melakukan suatu tindakan yang sistematis dari penyelesaian masalah dalam sosial politk yang ditujukan untuk hasil yang diinginkan.


Penulis : Dhya Ulhaqqi

Senin, 26 September 2022

Analisis Integritas Spiritual & Pengembangan Karakter Bijaksana Dari Meditasi

Integritas Spiritual

Manusia merupakan jenis makluk hidup yang unik, indah, bahkan melebihi value nya emas atau mutiara. Kenapa demikian? Manusia sudah jelas merupakan grand design dari sang pencipta, di mana banyak unsur yang melekat dalam diri manusia tersebut, seperti integritas, spiritual, mental, dan sebagainya. Hal tersebut merupakan bungkusan dari akal seseorang sebagai manusia.

Buzan (2001) menjelaskan tentang apa manusia sebagai sesautu yang ajaib dan sangat mengagumkan yang di rancang secara ajaib (a miracle design). Kata miracle dapat di asumsikan sebagai sesuatu yang mengagumkan dan dapat diamati secara seksama. Ia juga mengilustrasikan manusia sebagai berikut:

Tubuh manusia memiliki 200 lekukan/bentuk yang saling terhubung dan membungkus susuna tulang-benulang yang sangat sempurna kemudian memiliki 500 otot deengan juta serabut otot yang di ikuti tujuh mil susunan saraf, semua hal tersebut sangat terhubung dan saling mempengaruhi.

Dari segi indrawi, mereka saling bekerja sama secara otomatis. Dimana hal tersebut tidak mampu di jelaskan secara detail dan baik oleh para ilmuan. Begitu juga dengan jantung yang memberi ruang bernapas secara otomatis.

 Otak manusia merupakan central dari apa yang menjadi bagian dari manusia itu sendiri.

Buzan juga mengambil kesimpulan dari apa yang telah di jelaskan di atas adalah bahwa manusia pada hakikatnya harus sadar dan tunduk akan Sang Pencipta yang mendesign karya yang sangat sempurna ini. Baik menjalankan esensi dari tugas manusia itu sendiri yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusia atau dengan kata lain ialah “manusia yang memanusiakan manusia”. Namun kita juga tau bahwa manusia juga rentan tersugesti oleh nafsu kebinatangan

Begitulah integritas spritiual, yang meleburkan jiwa raganya sebagai hamba dan memposisikan eksistensi kemanusiaannya pada tempat yang semestinya. Karena jika tidak ada integritas spiritual ini, maka tidak ada pula rasa syukur seorang hamba yang di berikan nafas yang merupakan tumpuan dari aspek kehidupan. Bahkan nafas merupakan didentikkan sebagai bentuk dari spiritual iu sendiri. Namun spiritual merupakan hal yang berbeda dari religius, akan tetapi spritual merupakan implikasi dari hal-hal yang bersifat religius, tentunya memiliki korelasi yang erat.

Pengembangan Karakter Bijaksana Dari Meditasi

Implikasi dari integritas Spiritual ini juga menjadi pengembangan karakter untuk mengarah kepada kebijaksanaan. Kebijaksanaan tersebut juga bersumber dari berbagai arah, salah satunya adalah dari meditasi. Seorang guru meditasi bernama I Gede Mertha, dimana bermukim di pulau Bali dan memiliki padepokan meditasi di pulau tersebut hingga memiliki 16.000 murid yang tersebar di seluruh nusantara. Gede telah menekuni dunia meditasi ini sejak ia berumur 13 tahun sebelumnya dan dalam proses ini, ia telah berguru kepada 30 orang guru yang telah membentuk dirinya seperti saat sekarang ini, tentunya ia memiliki alasan di mana ia terinspirasi dari kerja Mpu Kuturan dengan membawa harapan besar, bahwa dunia meditasi ini bisa di akui secara formal walaupun proses tersebut tidak mudah dan memerlukan waktu dan membangun komunikasi yang baik dari setiap kalangan.

Pada meditasinya bertujuan dalam memberikan ketenangan jiwa, bagaimana dalam prakteknya tersebut mengarah kepada hal-hal yang menjauhkan diri dari bersifat kebencian dan berdamai dengan diri sendiri dan semua makhluk, kusunya adalah manusia.

Gede juga menekankan manajemen nafas bahwa dalam proses meditasi tersebut nafas itu telah terlatih dan kemudian mengalir kedalam setiap bagian tubuh sehingga bagian tubuh yang sakit akan mampu menyembuhkan bagian-bagian tubuh yang di rasakan sakit pada individu tersebut. Merasakan nafas secara sadar yang di lakukan secara tenang bahkan mampu mengelola emosi dengan bijaksana, hal tersebut sangat berdampak pada pengembangan kecerdasan spritiual yang mana secara tidak langsung, akan mampu mengembangkan nilai-nilai kemanusiaan.

Secara sederhana meditasi ini hanya mengajarkan kepada pasien untuk menghilangkan pikiran-pikiran atau ingatan yang tidak baik yang melekat pada diri individu tersebut yang berdampak pada kesehatan mental dan biologis. Kemudian apa yang menjadi substansi dari pengembangan karakter bijaksana dari meditasi itu sendiri?

Substansi dari meditasi itu sendiri merupakan upaya mengembangkan nilai-nilai kemanusia yang di landasi pada “ you shall love your neighbor as yourself” dan apa yang menjadi makna dari kalimat tersebut adalah manusia secara lahiriah mempertahankan tingkat kenyamanannya sebagai manusia dengan cara memelihara dalam hubungan sosial, karena dapat di pastikan manusia itu sendiri tidak ada yang menginginkan rasa disakiti, dibenci, dihina atau direndahkan sehingga manusia menginginkan hal sebaliknya. Karena pada prinsipnya manusia ketika sejak lahir membawa sifat kebaikan, benih kebenaran  dan dapat di percaya. Namun dalam memelihara kenyamanan tersebut akan menimbulkan pengerbonan tanpa pamrih.

Penulis : Dhiya Ulhaqqi