Manusia dalam perspektif ekonomi sering menjadi user dalam meningkatkan perekonomian suatu negara. User tersebut memiliki indikator tertentu seperti pendidikan, kesehatan dan sebagaimana dalam mewujudkan produktifitas. Pendidikan cukup berpengaruh dalam menumbuhkan perekonomian di sebuah negara, karena pendidikan yang merefleksikan kemampuan yang berorientasi pada perekonomian modern sehingga membangun kemampuan manusia bagi pembangunan dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Hal ini terlihat dari kesuksesan dalam jenjang pendidikan seseorang yang bergantung juga pada sehat atau tidaknya seseorang. Karena kesehatan merupakan prasayarat bagi manusia yang termotivasi dalam peningkatan produktivitas. Dengan kata lain, kesehatan dan pendidikan dapat juga dilihat sebagai komponen inti dalam pertumbuhan dan pembangunan sebagai input bagi fungsi produksi agregat (Todaro, 2006)
Menurut (Todaro, 2006)) pembangunan manusia memiliki tiga komponen universal yang menjadi tujuan utamanya seperti:
- Kecukupan, hal ini di artikan sebagai kebutuhan dasar manusia secara fisik. Meliputi pangan, sandang, papan, kesehatan dan keamanan. Jika kebutuhan dasar ini tidak dipenuhi akan menghentikan kehidupan seseorang dan satu saja tidak terpenuhi akan menyebabkan keterbelakangan absolut.
- Jati Diri, hal ini merupakan komponen psikologis manusia dalam menimbulkan dorongan dari diri sendiri untuk maju, untuk menghargai diri sendiri dan untuk merasa dirinya pantas dan layak mengejar sesuatu, dan seterusnya. Semua ini terangkum dalam self esteem.
- Bebas dari Sikap Menghamba, hal ini merupakan kemampuan untuk memiliki nilai universal yang tercantum dalam pembangunan manusia adalah merdekanya manusia itu sendiri. Kemerdekaan dan kebebasan di sini diartikan sebagai kemampuan komitmen terhadap diri sendiri. Dengan adanya kebebasan, kita tidak hanya semata-mata dipilih tapi kitalah yang memilih.
Sebagaimana dikutip dari Human Development Report (Report, 1993), konsep penting dalam pembangunan manusia adalah:
- Pembangunan harus memprioritaskan penduduk sebagaimana pusat perhatian. Pembangunan dimaksudkan untuk menyajikan pilihan-pilihan bagi penduduk, tidak hanya untuk meningkatkan pendapatan mereka. Oleh karena itu konsep pembangunan manusia harus terpusat pada penduduk secara keseluruhan, bukan hanya pada aspek ekonomi saja.
- Pembangunan manusia berupaya meningkatkan kompetensi (kapabilitas) manusia tersebut secara optimal.
- Pembangunan manusia didukung oleh empat konsep pokok, yaitu: produktifitas, pemerataan, kesinambingan, dan pemberdayaan.
Jika melihat Human development report pada empat konsep penting tersebut maka yang menjadi sasaran pembangunan manusia sebagai berikut:
- Produktifitas sangat berpartisipasi penuh dalam proses pendapatan guna pemenuhan kebutuhan dan daya beli, sehingga peningkatan ekonomi ini merupakan bagian dari salah satu model pembangunan manusia
- Pemerataan juga merupakan salah satu akses untuk meningkatkan sumber daya ekonomi dan sosial, pemerataan ini guna menekan hambatan sehingga manusia itu sendiri dapat berpartisipasi dalam kegiatan produktif sehingga meningkatnya kualitas hidup manusia itu sendiri dalam sebuah negara.
- Kesinambungan, hal ini sangat perlu dalam membangun dan menjaga tingkat perkembangan manusia itu sendiri. Sehingga berupaya selalu memperbarui sumber daya fisik, manusia dan lingkungan.
- Pemberdayaan ini bertujuan untuk memastikan manusia tersebut harus berpartisipasi penuh dalam keputusan dan proses yang akan menentukan (bentuk/arah) kehidupan mereka dan juga ikut terlibat dalam pengambilan keputusan dalam proses pembangunan. Pembangunan manusia menjadi dasar dalam penentuan tujuan pembangunan dan dalam menganalisis pilihan-pilihan untuk mencapainya.
Sehingga konsep pembangunan manusia seutuhnya merupakan konsep yang berupaya peningkatan kualitas hidup penduduk baik secara fisik, mental maupun secara spritual manusia itu sendiri. Bahkan secara eksplisit pembangunan yang dilakukan menitikberatkan pada pembangunan sumber daya manusia yang berjalan bersamaan dengan pertumbuhan ekonomi. Pembangunan sumber daya manusia secara fisik dan mental dalam penafsirannya agar peningkatan kapasitas dasar penduduk yang kemudian akan memperbesar kesempatan untuk dapat berpartisipasi dalam proses pembangunan yang berkelanjutan.
Setelah konsep tersebut berjalan bersamaan dengan pembangunan ekonomi, agar terpantu progres dari perkambangn itu sendir, maka dapat melihat dengan Indeks Pembangunan Manusia bertujuan untuk mengukur dampak dari upaya peningkatan kemampuan dasar tersebut, sehingga indikator dampak sebagai komponen dasar penghitungannya yaitu, pencapaian pendidikan yang diukur dengan angka kesadaran isu sosial ekonomi dan rata-rata lama sekolah, serta pengeluaran konsumsi. Dengan demikian nilai IPM suatu negara atau wilayah memperlihatkan seberapa jauh negara atau wilayah itu telah mencapai sasaran yang ditentukan yaitu pendidikan umum perspektif dasar dalam konsep ekonomi bagi semua lapisan masyarakat (tanpa kecuali), dan tingkat pengeluaran dan konsumsi yang telah mencapai standar hidup layak.
Pembentukan modal manusia bertujuan untuk memperoleh dan meningkatkan jumlah manusia yang mempunyai keahlian dalam pendidikan, dan pengalaman yang mengarah bagi pembangunan ekonomi suatu negara. Oleh karena itu pembentukan modal manusia ini dikaitkan dengan investasi jangka panjang pada manusia dan pengembangannya sebagai sumber yang kreatif dan produktif (Jhingan, 2012)
Jika Pembentukan modal manusia mulai signifikan maka pertumbuhan ekonomi terjadi sehingga terjadinya proses kenaikan produk nasional/pendapatan nasional. Dengan kata lain, perekonomian di sebuah negara mengalami perkembangan jika terjadi pertumbuhan output riil. Hal ini di perkuat oleh (Sukirno, 2000) Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan sebagai perkembangan kegiatan dalam proses perekonomian sehingga barang dan jasa yang diproduksi dalam masyarakat bertambah dan berdampak pada kemakmuran masyarakat meningkat.
Secara Khusus hubungan antara pertumbuhan ekonomi dengan pembangunan manusia pada dasarnya bersifat timbal balik, hal tersebut berlangsung melalui dua jalur. Pertama melalui kebijaksanaan dan pengeluaran pemerinta, faktor ini dapat menentukan bagaimana pengeluaran pemerintah dan subsektor sosial yang merupakan prioritas, seperti pendidikan dan kesehatan dasar. Kedua yaitu faktor pengeluaran rumah tangga untuk kebutuhan dasar seperti pemenuhan nutrisi manusia dan anggotanya, dan juga biaya pelayanan kesehatan dan pendidikan dasar (UNDP, 1996)
Jika melihat pertumbuhan ekonomi dan pembangunan manusia seperti yang di sebutkan di atas, maka korelasi antara pertumbuhan ekonomi dan pembangunan manusia akan terjadi dan berlangsung melalui penciptaan lapangan kerja dan ini sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor kelembagaan pemerintah karena keberadaanya sangat menentukan implementasi kebijakan publik, selanjutnya faktor distribusi sumber daya swasta dan masyarakat, modal sosial, lembaga swadaya masyarakat dan ormas karena tanpa distribusi sumber daya yang merata hanya akan menimbulkan frustasi masyarakat dalam proses pengambilan kebijakan terhadap sistem dan sikap pemerintah misalnya dalam penguasaan lahan dll. Semua faktor-faktor tersebut berperan sebagai katalisator terhadap keberlangsungan hubungan timbal balik antara keduanya secara efisien
Selain itu pembangunan manusia akan mempengaruhi jenis produksi domestik, kegiatan riset dan pengembangan teknologi yang pada akhirnya mempengaruhi komposisi output dan ekspor suatu negara (Cahyadi, 2020). Selanjutnya Hubungan pembangunan manusia dengan pertumbuhan ekonomi berhubungan erat dan merupakan prasyarat terjadinya pembangunan manusia, karena meningkatnya pembangunan ekonomi sehingga akan mendukung peningkatan produktivitas melalui pengisian kesempatan kerja dengan usaha-usaha produktif sehingga meningkatnya pendapatan (UNDP, 1996).
Namun perlu diperhatikan sebagaiman konsep pembangunan terhadap manusia berbeda dengan pembangunan yang memberikan perhatian khusus pada pertumbuhan ekonomi, asumsinya adalah pertumbuhan ekonomi juga pada akhirnya akan menguntungkan manusia. Pembangunan manusia ini sendiri mengarah kepada konsep yang lebih luas dan lebih konferensif yang mencakup dimensi yang di miliki oleh manusia pada semua segmen masyarakat dan semua segmen pembangunan. Dengan kata lain, pembangunan manusia merupakan bagian tujuan yang memiliki jangka panjang yang di tujukan pada masyarakat dan meletakkan pembangunan itu sendiri di sekeliling manusia, bukan melainkan manusia di sekeliling pembangunan tersebut. Selain itu Ramirez (1998) menyebutkan ada hubungan timbal balik (two-way relationship) antara human capital dan pertumbuhan ekonomi. Studi Ramirez ini berangkat dari terdapatnya relasi dua arah antara pertumbuhan ekonomi dan pembangunan manusia (human development).
Penulis : Dhiya Ul Haqqi., S. Psi., M.si